Loading Now

3 HAL BERASAL DARI BUKTI KEIMANAN

3 HAL BERASAL DARI BUKTI KEIMANAN

Yakni:

  1. 1. Tidak mengkafirkan orang yang masih menyebut لا اله الا الله (Laa ilaaha illa Allah) karena dosa yg dilakukannya atau karena perbuatan lainnya yg tidak mengeluarkannya dari Islam (tdk menyebabkan orang tsb murtad).
  2. Amalan jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutus Nabi sampai umatnya yg terakhir harus memerangi dajjal.
  3.  Beriman kepada taqdir-taqdir.

 

Hal ini merupakan pernyataan dari Rasulullah s.a.w dalam sabdanya:

ثَلَاثَةٌ مِنْ اَصْلِ الْاِمَانِ:
اَلْكَفُّ عَمَّنْ قَالَ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ لَا تُكَفِّرْهُ بِذَنْبٍ وَلَا تُخْرِجْهُ مِنَ الْاِسْلَامِ بِعَمَلٍ.
وَالْجِهَادُ مَاضٍ مُذْبَعَثَنِيَ اللهُ إِلَى اَنْيُقَاتِلَ آَخِرُ هَاذِهِ الْاُمَّةِ الدَّجَّلَ، لَايُبْطِلُهُ جَوْرُجَائِرٍ.
وَالْاِيْمَانُ بِالْاَقْدَارِ. (ابوداود)
Tiga perkara yg hal itu berasal dari Keimanan, yakni: 1. Tidak mengkafirkan seseorang yang masih berkata لا اله الا الله karena suatu dosa yg diperbuatnya atau karena perbuatan lainnya yg tidak mengeluarkannya dari Islam. 2. Jihad akan terus terjadi (berlansung abadi) semenjak Allah mengutusku, sampai pada saat terakhir dari umat ini memerangi dajjal, tidak akan bisa dicegah (dihalangi) sekalipun oleh penguasa yg dzalim. 3. Beriman kepada taqdir². [HR Abu Daud]

Karena itu, umat ini akan terus diuji keimanannya dengan segala bentuk kesulitan dan kesenangan yang silih berganti.

Sebagimana Allah nyatakan dalam firmanNYA:

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
بسم الله الرحمن الرحيم.

يَآأَيُّهَا النَّأسِ، اِتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَا سْمَعُوْا وَاَ طِيْعُوْا وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَآلَى: اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.(QS.2:214)

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

“Apakah kamu mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan²) seperti (yang dialami) orang² terdahulu sebelum kalian?. Mereka ditimpa malapetaka kemelaratan, penderitaan, dan diguncangkan (dengan berbagai macam cobaan), sehingga berkatalah rasul dan orang² yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.” [QS. Al-Baqarah 2:214]

Ayat 214 ini dipertegas dengan firman Allah yang lainnya di QS. Al Ankabut (29):2-3:

اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ.
وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ.

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”

“Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang² sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang² yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.”
[QS. Al-‘Ankabut 29: 2 – 3]

Sesungguhnya ujian² berat  seperti itu  pernah dialami oleh para sahabat Nabi s.a.w, yaitu  cobaan  yang  sangat besar pada hari menjelang   ”Perang Ahzab”.  Sebagaimana yang disebutkan  di  dalam firman- Nya: QS.33:10-12

اِذْ جَآءُوْكُمْ مِّنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَاِ ذْ زَا غَتِ الْاَ بْصَا رُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوْبُ الْحَـنَـاجِرَ وَتَظُنُّوْنَ بِا للّٰهِ الظُّنُوْنَاۡ.
هُنَا لِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَا لًا شَدِيْدًا.
وَاِ ذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَا لَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اِلَّا غُرُوْرًا.
“(Yaitu) ketika mereka (para musuh) datang kepada kalian dari atas dan dari bawah kalian, dan ketika penglihatan(kalian) terpana dan hati kalian menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah.”

“Di situlah diuji orang-orang mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang dahsyat.”

“Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit (penakut) berkata (untuk menghasut orang² mukmin agar meninggalkan ketaatannya kepada Allah dan RasulNya dgn mengatakan bahwa): “Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka.” [QS. Al-Ahzab 33:10 – 12]

Mereka² yg menghasut itulah sebenarnya orang² yang bodoh dan murtad.

Pada saat ujian keimanan tsb terjadi seperti dijelaskan dalam ayat² di atas, para sahabat ada yang mengeluh kepada Rasul s.a.w:
“Wahai  Rasulullah mengapa engkau  tidak meminta pertolongan  kepada Allah  buat kami, mengapa  engkau  tidak berdoa  kepada Allah untuk  kami?”      Maka Rasulullah ﷺ  bersabda:

“Sesungguhnya orang² sebelum kalian  ada seseorang  dari mereka yang   pada  ubun-ubunnya diletakkan sebuah gergaji, lalu ia dibelah kepalanya dengan gergaji  itu  sampai  kepada  kedua  telapak kakinya,  tetapi hal itu tidak  memalingkan keimanannya dari agamanya.  Ada pula yang   antara   daging dan  tulangnya  dikuliti dengan  sisir  besi,    tetapi  hal  tersebut tidak  menggoyahkan imannya   dari agamanya.” Lalu Rasulullah s.a.w melanjutkan sabdanya:

“Demi Allah, sesungguhnya Allah pasti akan menyempurnakan agama  ini hingga  seorang  pengendara berjalan  dari  San’a  ke Hadramaut   tanpa merasa takut, kecuali hanya takut kepada Allah bahkan jika serigala  yang mengancam  ternak²  kambingnya sekalipun, tetapi  mengapa kalian    ini menjadi kaum yang tergesa-gesa?
(Tidak sabar dalam perjuangan, tidak istiqomah (tdk konsisten) dan takut untuk tetap berjuang menegakkan agama Allah?

Pelajaran yang ada:
1. Harus tetap teguh pendirian, tdk takut untuk tetap meyakini agama Islam dan melaksanakan ajaran Islam dlm segala keadaan.
2. Semakin kuat keimanan dan ketaqwaan seseorang, maka semakin berat ujian yang akan Allah berikan. Semuanya untuk mengetahui hamba²Nya yg istiqomah dan kuat keimanannya.
3. Segala ujian dan cobaan dari Allah itu dalam rangka memberi jalan bagi hamba²Nya tersebut agar kelak mendapatkan surga yg diridhoiNya.
4. Ujian dan cobaan Allah tsb untuk membedakan antara hamba²Nya yg kuat imannya dan selalu BERTAQWA dlm keadaan apapun dengan orang² kafir, orang² munafik, orang² penakut, orang² yg murtad. Sehingga agama Allah itu dikenal jelas dan disempurnakan kebenaran maupun keadilannya.

Perlu diketahui bahwa, Allah tidak akan pernah menguji gambarnya, melebihi batas kemampuannya.

Laa yukallifullahu nafsan illa wus’aha lahaa ma kasabat wa alaiha maktasabat

Maka hamba-hamba Allah yang akan diberikan rahmatNya adalah seperti yg dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w dalam sabdanya:

اِنَّ السَّعِيْدَ لِمَنْ جَنِّبَ الْفِتَنَ وِلِمَنِ بْتُلِيَ فَصَبَرَ.
“Sesungguhnya orang² yg bahagia itu ialah orang² yg dijauhkan dari fitnah² dari sesamanya, dan orang² yg jika terkena ujian (dari Allah) maka ia bersabar”. [HR. Ahmad & Abu Daud]

رَأْسُ الْاَمْرِ اَلْاِسْلَامُ. وَعَمُوْدُهُ اَلصَّلَاةُ. وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ اَلْجِهَادُ. (الترمذى)
Pokok dari segala urusan adalah Al Islam, dan tiang menyanggahnya adalah shalat sedangkan atap pelindungnya adalah Jihad [HR Attirmidzi]

Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗ وَا للّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa tetap beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [QS. At-Taghabun 64: Ayat 11]

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاَ طِيْعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْعُوا الرَّسُوْلَ ۚ فَاِ نْ تَوَلَّيْتُمْ فَاِ نَّمَا عَلٰى رَسُوْلِنَا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
“Dan tetap taatlah kepada Allah dan kepada Rasul. Jika kalian berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanah Allah) dengan terang.” [QS. At-Taghabun 64: Ayat 12]

اَللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal hanya kepada Allah.” [QS. At-Taghabun 64: Ayat 13]

 

Semoga Allah menyatukan kita dlm golongan orang² yg selalu berjihad di jalan Allah dan memasukkan kita ke dalam surga yg dijanjikan. Aamiin

Salam ukhuwah
(KH. Willyuddin Abdul Rasyid Dhani)

Silakan Share...